Agama, religi, ad-dien,
dan ad-dienul islam
Pengertian
agama menurut bahasa arab dan Al-Quran mempunyai dua istilah addien dan
almillah. Addien berarti syariat dan Almillah berarti orang yang melaksanakan
ibadah agamanya.
Dalam
pandangan Islam, keberagamaan adalah fithrah (sesuatu yang melekat pada diri
manusia dan terbawa sejak kelahirannya).
فَأَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚفِطْرَتَ الَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚلَا
تَبْدِيلَ لِخَلْقِ الَّهِ ۚذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ
لَا يَعْلَمُونَ
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui, (Surah Ar-Rum ayat 30
2. Religi
Secara bahasa, kata religi adalah
kata kerja yang berasal dari kata benda religion. Religi itu sendiri berasal
dari kata re dan ligare artinya menghubungkan kembali
tali hubungan antara Tuhan dan manusia yang telah terputus oleh
dosa-dosanya.
Istilah
religi menunjukkan pada aspek religi yang telah dihayati oleh
individu dalam hatinya. Dister menyatakan bahwa di dalam religi terdapat unsur
internalisasi agama dalam diri individu. Definisi lain menyatakan bahwa religi
merupakan perilaku terhadap agama yang berupa penghayatan terhadap nilai-nilai
agama yang dapat ditandai tidak hanya melalui ketaatan dalam menjalankan ibadah
ritual tetapi juga dengan adanya keyakinan, pengamalan, dan pengetahuan
menganai agama yang dianutnya.
3. Ad-dien
Kata
Ad Dien dengan mudah dapat kita temukan di dalam al Qur’an, karena kata
tersebut adalah kesatuan tentang ajaran agama Islam. Dalam kajian ilmu
keislaman pada masa salaf, semua jenis ilmu agama yang bersumber pada al Qur’an
dan Hadits dinamakan dengan “Tafaqquh fid-Dien” – baik itu menyangkut
kepercayaan (aqoid), peribadatan dan hukum-hukumnya (ubudiyah dan syari’ah) dan
konsep-konsep keagamaan lainnya/Muamalah siyasiyah) sebagaimana disebutkan dalam
QS. At Taubah :122.
وَمَا
كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ
مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا
رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah:
122)
Belakangan
rumpun Ad Dien dikembangkan berdasarkan spesifikasi kajian, sehingga menjadi
disiplin ilmu yang bermacam-macam dengan sistematika dan metodologi yang
berbeda, sedangkan ad Dien itu sendiri menjadi rumah besar bagi rujukan dan
keabsah-an keilmuan Islam. Didalam al Qur’an kita menemukan banyak sekali
kata-kata ad Dien, namun kalau diklasifikasikan hanya memiliki tiga arti yaitu
diantaranya :
1) Aturan-aturan
agama
2) Ketaatan,
kepatuhan, dan keikhlasan
3) Hari
kiamat atau hari pembalasan
Dengan
demikian dapat disimpulkan, Allah dengan sifat
rahman dan rahim-Nya menurunkan aturan-aturan agama untuk dijadikan pedoman
mengarungi kehidupan dunia. Pedoman tersebut memerlukan ketaatan dan kepatuhan
serta keihlasan yang maksimal dari manusia itu sendiri agar terwujud sisi ideal
moral yang diinginkan oleh setiap aturan. Sebetulnya Allah tidak membutuhkan
ketaatan atau kepatuhan dari manusia, sebab Allah sudah memberikan kebebasan
memilih bagi manusia – apakah manusia mau beriman atau tidak, juga tidak ada
paksaan dalam agama, karena telah nyata perbedaan antara jalan kebenaran dan
kesesatan. Setiap hukum dan peraturan memerlukan kesadaran dan keihlasan dari
pelaku untuk menghasilkan atau mewujudkan maksud diadakannya hukum tersebut
yaitu keselamatan, ketentraman, keteraturan dan kebenaran
4. Ad-dinul
Islam
Dinul
Islam yang arti sederhananya “Agama Islam” adalah agama yang ajarannya
sangat sempurna karena datang langsung dari Allah SWT. Dinul islam dibawa dan
diajarkan oleh para Nabi dan Rasul, sejak Nabi Adam AS, hingga Nai Muhammad
SAW. Sebagai nabi terakhir. Bersumber dari kitab-kitab Allah dan sunnah para
Nabi yang bersangkutan. Dinul Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Bersumber
pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu Dinul Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Merupakan Din (Agama) yang paling lengkap serta
satu-satunya agama yang di ridhoi Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam
surat Ali Imron ayat 19:
إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ
بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama
(yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang
telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
(QS: Ali Imran Ayat: 19)
(QS: Ali Imran Ayat: 19)
Kalimat
Din dalam Bahasa Arab berasal dari kata
دان
– يدين – دينا
Artinya
: “agama, jalan hidup, peraturan atau undang-undang”
Kata
Islam dalam Bahasa Arab berasal dari kata
اسلم
– يسلم – اسلاما
Artinya
: tunduk, menyerah, patuh selamat dan damai
Dengan
demikian Islam dapat berarti senantiasa tunduk, patuh dan meyerahkan diri
kepada allah SWT. Islam juga dapat berarti keselamatan dan kedamaian, karena
orang yang telah masuk Islam akan selamat dan damai di dunia maupun di akhirat.
Adapun
arti Islam menurut istilah adalah senantiasa tunduk, patuh dan menyerah
kepadaAllah lahir maupun bathin dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan
menjauhi segala larangannya.
A. Agama
samawi (langit) dan agama ardhi (bumi)
1.
Agama samawi
Yang dimaksud dengan agama samawi adalah
agama yang turun dari langit atau agama yang diturunkan (wahyu) dari Allah SWT melalui malaikat Jibril dan
disampaikan oleh Nabi/Rasul yang telah dipilih oleh Allah SWT untuk disebarkan
kepada umat manusia. Yang termasuk agama samawi adalah Islam, Yahudi,
dan Nasrani.
Ciri-ciri
Agama Samawi
yakni memiliki
kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari Tuhan), mempunyai nabi/rasul yang bertugas menyampaikan dan
menjelaskan lebih lanjut dari wahyu yang diterima, Agama samawi /wahyu dapat
dipastikan kelahirannya, Ajarannya serba tetap, Kebenerannya adalah universal
yaitu berlaku bagi setiap manusia,masa, dan keadaan. ALLAH SWT berfirman:
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa,
(QS: Al-Baqarah Ayat: 2)
(QS: Al-Baqarah Ayat: 2)
Berikut adalah nama kitab dan nabi yang menerima:
·
Shuhuf Ibrahim dan Musa, yaitu lembaran yang tertulis di dalamnya wahyu
dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Allah berfirman
di dalam surat Al A’la:
إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam
kitab-kitab yang dahulu,
(QS: Al-A'laa Ayat: 18)
(QS: Al-A'laa Ayat: 18)
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa
(QS: Al-A'laa Ayat: 19)
(QS: Al-A'laa Ayat: 19)
·
Kitab zabur, yaitu kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud as.
·
Kitab Injil, yaitu kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa.
·
Kitab taurat, yaitu kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa.
·
Kitab Al Qur’an yaitu kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW.
2.
Agama ardhi
Agama ardhi
adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang
yang kemudian diterima secara global. Serta tidak memiliki kitab suci dan bukan
berlandaskan wahyu. Agama ardhi sangat banyak sekali jumlahnya didunia,
diantaranya seperti hindu, budha, kong hu cu, dan lain-lain. Ciri-ciri agama
ardhi antara lain: diciptakan oleh tokoh agama, tidak memiliki kitab suci,
tidak memiliki nabi sebagai penjelas agama ardhi, berasal dari daerah dan
pemikiran masyarakat, ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal
para penganutnya, memiliki konsep ketuhanan panthaisme, dinamisme, dan
animisme.
Contoh kitab ardhi antara lain:
·
Tripitaka. Tripitaka adalah kitab umat Buddha. Setiap umat Buddha
berpegang teguh kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat
ucapan dan ajaran sang hyang Buddha Gautama.
·
Weda. Weda merupakan kitab dari agama Hindu, weda adalah kitab suci umat
Hindu yang disusun oleh seorang Maharesu dari kaum brahma krishna Dwaipayana
Wyana bersama-sama muridnya.
·
Sishu Wujing, sishu wujing adalah kitab suci penganut konghuchu, Kitab
ini disusun oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM. Agama Kong Hu Cu
ini dianut oleh sebagian masyarakat Tionghoa (China).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar